
Video ini tidak ada maksud untuk menjelekkan siapapun. Video ini kami buat semata2 hanya untuk mengklarifikasi citra AP2I yang diduga telah dijelekan di publik, termasuk di instansi pemerintahan oleh oknum yang diduga kurang suka dengan keberadaan AP2I. Kronologis: salah satu istri pelaut anggota AP2I membuat postingan di sosial media facebook, yang intinya dia menanyakan mengenai besarnya potongan gaji dari perusahaan. Dalam postingan tersebut, ia mengetag salah satu akun sosial media fb milik aktivis pelaut. Lalu, kata si Ibu, dia (aktivis pelaut itu) meminta pertemanan di fb dan berlanjut dengan inbokan. Singkat cerita, dimintalah si Ibu untuk membuat postingan soal keluhan (potongan gaji) itu di fb dengan mengetag akun si aktivis pelaut itu. Kemudian, diduga postingan si ibu di sosmed itu di SS dan disebar oleh oknum melalui WA, termasuk ke pejabat pemerintahan. Imbas dari itu, AP2I mendapatkan terusan pesan itu dan sekaligus teguran. Berdasarkan pesan terusan dan teguran itu, kemudian AP2I melakukan penelusuran dan upaya klarifikasi dengan mendatangi kediaman si ibu (tetapi waktu itu si ibu tidak ada di rumah). Setelah itu, AP2I kemudian menghubungi perusahaan dan meminta perusahaan untuk memanggil si ibu, guna diberi penjelasan oleh perusahaan kenapa ada potongan kiriman gaji sebesar usd 10 untuk masing2 abk. Perusahaan kemudian menunjukan kepada AP2I bukti tansfer uang dari agency luar negeri sebesar usd 2,002.00 (dua ribu dua dollar amerika) dan bukti uang masuk di rekening perusahaan sebesar usd 1.944,00 (seribu sembilan ratus empat puluh empat dollar amerika). Artinya, kata perusahaan, itu adalah potongan admin bank, bukan potongan perusahaan, yang kemudian potongan admin bank itu (sekitar usd 60) dibagi atau dibebankan kepada 6 abk/keluarga, yakni, masing2 abk/keluarga kena potongan admin bank usd 10. Nah potongan admin bank usd 10 itulah yang kemudian diposting oleh si ibu di sosmed dengan mengetag salah satu akun fb aktivis pelaut yg diduga si oknum itu kemudian meng SS dan menyebarkan ke WA dengan tambahan kata: “…. PT arogan karena dilindungi organisasi pelaut ap2i.” Nah kata2 tambahan itulah yang menurut kami kurang enak didengar, sebab, seharusnya sebelum melakukan tindakan itu (menyebarkan pesan WA), dia bisa melakukan klarifikasi ke AP2I. Pesan: bersosmedlah yang bijak. Tidak perlu unjuk gigi di sosmed dengan menjatuhkan orang atau organisasi lain. pintu kami terbuka bagi siapapun untuk berdiskusi. Terima kasih.