
Pada pagi hari tanggal 10 Januari, Bapak Riza Ghiyats Fakhri, penanggung jawab Asosiasi Pengusaha Awak Kapal Indonesia (APAKINDO), Bapak Imam Syafi’i, penanggung jawab Asosiasi Pekerja Perikanan Indonesia (AP2I), dan perwakilan dari beberapa perusahaan keagenan awak kapal Indonesia dan kelompok dari 7 orang secara informal Mengunjungi asosiasi kami, Presiden Chen Jian dan konsultan Chen Bin dari Zhoushan Ocean Fisheries Association menghadiri diskusi tersebut. Orang-orang terkait yang bertanggung jawab atas Divisi Perikanan Laut dari Biro Pengembangan Ekonomi Kelautan Zhoushan juga menghadiri pertemuan untuk pertukaran.

Ketua Chen Jian pertama kali menyampaikan pidato sambutan hangat dan mengatakan bahwa Zhoushan adalah basis produksi perikanan lepas pantai terbesar di Tiongkok, dan pernah menjadi satu-satunya pelabuhan percontohan untuk penempatan awak kapal asing di negara tersebut, dan Indonesia saat ini merupakan angkatan kerja perikanan terbesar di dunia. Di wilayah ekspor, tenaga kerja tersebar di seluruh Jepang, Korea Selatan, daratan negara saya dan Taiwan. Kunjungan pihak Indonesia ke Zhoushan memberikan peluang yang baik bagi industri kedua belah pihak untuk berkomunikasi dan meningkatkan rasa saling percaya.
Dalam pidatonya, Bapak Riza, penanggung jawab APAKINDO, menunjuk pada kata-kata dalam bahasa Inggris “Pelaut Tiongkok dan Indonesia adalah satu keluarga” yang tertulis di layar penyambutan asosiasi tersebut, Sekretaris Jenderal negara Anda Xi Jinping dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto baru saja mengadakan pembicaraan di Beijing. Tiongkok dan Indonesia adalah negara persaudaraan dan bersahabat. Datang ke Zhoushan kali ini membuat saya merasa lebih dekat. Cuaca di luar sangat dingin, tetapi hati kami sangat hangat.

Dalam suasana bersahabat, kedua pihak melakukan komunikasi dan pertukaran mendalam mengenai masalah ketenagakerjaan seperti menjaga hak dan kepentingan awak kapal asing, saluran pelaporan pengaduan, menghormati keyakinan agama, memastikan makanan bergizi, penanganan pasca kematian, tepat waktu pembayaran gaji, dan istirahat awak kapal di darat. Kami memperkenalkan secara rinci Beberapa langkah penyempurnaan layanan manajemen sedang diterapkan secara rinci, dan sedang dilakukan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang menjadi perhatian Indonesia. Dalam balasan dan diskusi tersebut, mereka juga melaporkan fenomena bahwa sejak paruh kedua tahun lalu, banyak awak kapal Indonesia yang dikirim ke Zhoushan tidak lulus pemeriksaan fisik dan dipulangkan, serta meminta Indonesia untuk secara ketat melakukan pemeriksaan fisik sebelum pemberangkatan. para awak kapal yang ditugaskan di Zhoushan. Kedua belah pihak sepakat bahwa di masa depan, hubungan erat dengan industri harus dipertahankan, membangun saluran komunikasi yang lancar, menyelesaikan berbagai perselisihan perburuhan secara tepat waktu, memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua pihak, dan meningkatkan. persahabatan dan kesejahteraan pelaut. Dalam diskusi dan pertukaran tersebut, delegasi Indonesia juga menyaksikan video promosi industri “Zhejiang Distant Ocean Fisheries Foreign Crew Employment” yang diproduksi bersama oleh Dinas Perikanan Laut Provinsi dan Kota. Mereka sangat mengapresiasi hal tersebut, terutama saat bertemu dengan pejabat KJRI Shanghai berterima kasih kepada para pejabat selama epidemi ini. Rekaman video yang menunjukkan kepedulian pemerintah Zhejiang dan Zhoushan terhadap pelaut Indonesia mendapat tepuk tangan dan pujian.
Kunjungan APAKINDO dan AP2I ke Zhoushan telah membangun jembatan komunikasi yang baik bagi kota kami untuk mengambil langkah yang lebih besar dan lebih luas dalam pemanfaatan perikanan lepas pantai internasional di masa depan.
Sumber utama: https://bit.ly/ZhoushanOceanFisheriesAssociation